Kes Pembunuhan Nur Atikah wanita yang mengandung maut di gergaji perut oleh suaminya hingga janin terkeluar yang berlaku pada 10 april lalu,kini sudah hampir selesai setelah agus melakonkan semula adengan pembunuhan tersebut.
1.Mangsa bergaduh mulut dengan pelaku karena masalah nasi yang dibeli agus tidak sedap.
2.Mangsa menolak agus hingga terjatuh ,dan mengatakan agus adalah seekor monyet
3.Pelaku kemudian bangun dan mengambil parang.dan mengerat leher isterinya
4.Setelah mangsa maut,agus sempat meratapi mayat isteri gelapnya sambil menggigit jari.
5.Agus kembali kerestoran tempat ia membeli nasi dan meminta rakannya untuk membantunya pada malam kejadian.
6.Agus kemudian kembali kerumah dengan rakannya dan mengerat tubuh mangsa dengan gergaji pada jam 17.00.dengan beberapa potongan.
7.Agus dan rakannya memotong kedua tangan,dan kaki mangsa dan meletakkannya di atas tv.
8.
Rakan agus kemudian pergi membeli pelastik hitam dan beg sandang dikedai berhampiran.
Rakan agus kemudian pergi membeli pelastik hitam dan beg sandang dikedai berhampiran.
9.pada jam 17:30 agus dan rakan memindahkan jasad mangsa kedalam bilik mandi dan mengerat perutnya hingga janin Berumur beberapa bulan terkeluar dan memasukkannya dalam guni.
10.Kaki dan tangan mangsa kemudian di masukkan dalam beg yang di beli rakan agus kemudian Keduanya beredar dari tempat kejadian.
11.Pada jam 19.00 agus datang semula ke rumah untuk melihat keadaan mayat mangsa,dan menyemprot ruangan dengan pewangi,dan menaburkan serbuk kopi untuk menutupi bau.
12.Pada jam 20.00 rakan agus, erik kemudian sampai dan membungkus pakaian mangsa,tilam yang berdarah dan membuangnya di tempat sampah berhampiran,
13.Bagian tangan dan kaki mangsa yang dimasukkan dalam beg kemudian di bawa di buang kedalam sungai.
Sebelumnya,mayat mangsa ditemukan setelah aduan dari jiran mangsa yang mencium bau busuk selama 3 hari pada 10 april lalu .
Jakarta - Kusmayadi alias Agus alias Petrus (32) tega membunuh lalu memutilasi Nur Atikah alias Nuri yang sedang berbadan dua. Aksi keji ini dipicu oleh keributan karena Nuri menuntut kejelasan status asmara dan persoalan uang. Bagaimana kronologi lengkapnya?
detikcom mendapat keterangan lengkap dari Dirkrimum Polda Metro Kombes Krishna Murti, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan dan Kapolres Tangerang Kabupaten Kombes Irman Sugema. Mereka sudah mengorek keterangan sementara Agus dan beberapa saksi. Berikut kronologi penangkapannya, Kamis (21/4/2016):
Juli 2015
Agus pernah menjadi kepala rumah makan Gumarang di Cikande, Tangerang. Di sana, dia pertama kali bertemu Nuri yang bekerja sebagai kasir. Lalu Nuri pindah ke RM Gumarang, Taruna, Cikupa. Walau berbeda tempat, keduanya rupanya masih berhubungan.
Agustus 2015
Agus dan Nuri kembali bertemu, tepatnya di KFC Citra Raya Cikupa. Saat itu, Agus mengaku masih bujang dan Nuri mengaku janda. Mereka lalu sepakat untuk mencari tempat tinggal di kontrakan H. Malik dekat pasar Cikupa. Keduanya tinggal serumah dan melakukan hubungan badan, hingga akhirnya Nuri hamil. Padahal Agus sudah punya istri.
3 April 2016
Terjadi keributan antara Agus dan Nuri. Nuri sering marah karena uang kurang, meminta status yang jelas, meminta orang tua Agus melamar dan sering marah karena Agus pulang telat.
Sungai tempat temuan jenazah
|
Agus bercerita ke rekannya Valen bahwa sedang memiliki masalah. Sempat bertanya kepada Valen apakah membunuh orang dosa besar atau tidak.
8 April 2016
Agus bertanya kepada Erik apakah pernah membunuh orang, Erik menjawab tidak pernah karena takut.
9 April 2016
Agus bertanya lagi ke Erik kenapa takut bunuh orang? Erik mengatakan takut.
10 April 2016
Pukul 08.00 WIB
Agus membelikan nasi bungkus untuk dimakan bersama Nuri di kontrakan. Sebelum makan, mereka sempat ribut karena Nuri menanyakan kapan pulang ke orang tua Nuri di Banten. Agus menjawab 'sabar'.
Pukul 10.00 WIB
Terjadi keributan lagi. Kemudian Nuri mendorong Agus hingga terjatuh dan mengeluarkan kata-kata kasar. Karena merasa tidak dihargai, Agus langsung membanting dan memiting Nuri dengan sangat kuat.
Nuri sempat berteriak dua kali dan teriak minta tolong, tetapi tersangka Agus makin kuat memiting leher Nuri. Kurang lebih 30 menit kemudian, Agus melepaskan tangannya dan menyadari Nuri sudah tak bernafas dan meninggal dunia.
Pukul 19.30 WIB
Tersangka Agus berupaya menghilangkan jejak perbuatannya, lalu mengambil golok. Dia memotong tangan kanan Nuri, lalu ke pasar membeli plastik besar dan disimpan di kontrakan.
Pukul 22.00 WIB
Agus meminta bantuan dan mengajak Erik pergi dengan meminjam motor Mahdi ke arah kontrakan. Sesampainya di sana, Erik menunggu di luar lalu Agus mengambil potongan tangan yang sudah dibungkus keluar kontrakan dan menyerahkan kepada Erik. Potongan tangan itu kemudian dibuang di pembuangan sampah Bugel Tiga Raksa. Agus lalu tidur di mess RM Gumarang.
11 April 2016
Pukul 07.00 WIB
Agus kembali ke kontrakan untuk membersihkan darah dan jejak kaki.
Pukul 16.00 WIB
Agus memotong kaki kanan (pangkal paha) dan kaki kiri.
13 April 2016
Polisi mendapatkan laporan masyarakat bahwa ditemukan sesosok mayat korban mutilasi.
21 April 2016
Agus ditangkap di Surabaya saat sedang menunggu pesanan makanan di rumah makan.